Liputan6.com, Denpasar: Jelang pergantian tahun, perajin terompet dan aksesoris tahun baru di Denpasar, Bali, kebanjiran order. Seperti dirasakan Sunarto, perajin terompet asal Mojokerto. Tahun lalu permintaan terompet hanya mencapai tiga ribu buah. Tapi kali ini permintaan pasar meningkat sampai enam ribu lebih.

Menurut pria yang sudah menggeluti kerajinan terompet sejak 10 tahun lalu, lantaran permintaan melonjak, sejak tiga bulan silam ia sudah mengerjakan pesanan-pesanan itu. Kini ia tinggal mendistribusikannya ke pengecer dan sejumlah hotel. Harga jualnya mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 5.000 tergantung ukuran dan model.

Bahan baku terompet sengaja didatangkan dari Pulau Jawa karena harganya relatif lebih murah dan berlimpah. Biasanya Sunarto membuat terompet jenis saksofon, keong, dan naga. Dari bisnis terompet ini, Sunarto mengaku mampu memperoleh omset hingga Rp 40 juta dalam tiga bulan terakhir.(IAN)
www.yahoo.com