Kamis, 31 Desember 2009


JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait dengan meninggalnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid, sejumlah tempat hiburan mengubah konsep acara perayaan pergantian tahun 2009 ke tahun 2010. Perubahan konsep acara, antara lain dilakukan Ancol Taman Impian Jakarta. Tempat ini rencananya menjadi pusat perayaan pergantian tahun 2009 ke 2010 di Jakarta.

Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol, pengelola Ancol Taman Impian, Budi Karya, Rabu (30/12/2009) malam, menyatakan konsep acara Ancol yang semula "Explore Your Imagination" diganti dengan "Damai Indonesia".

"Semua pengisi acara yang tampil akan memakai pakaian berkabung. Seluruh panitia juga akan memakai pita hitam di lengan kanan sebagai tanda berkabung," ujar Budi Karya.

Tepat di malam pergantian tahun, lanjut Budi Karya, akan dinyanyikan lagu ST 12 berjudul "Saat Terakhir" dan gambar Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ditampilkan layar di panggung. Sementara pelaksanaan pesta kembang api masih dipertimbangkan.

Budi Karya mengatakan, perubahan konsep acara tersebut diambil setelah pihaknya berdiskusi dengan sejumlah sponsor. "Namun jika pemerintah mempunyai keputusan lain untuk perayaan malam Tahun Baru, kami akan mengikutinya," kata dia.

Menurut Budi Karya, perubahan acara secara mendadak juga pernah dilakukan Ancol saat pergantian tahun 2004 ke 2005, yaitu ketika terjadi tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004.

Adapun Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan, hingga semalam belum ada imbauan kepada pengelola obyek wisata ataupun hotel untuk mengubah konsep perayaan Tahun Baru, terkait meninggalnya Gus Dur.

Akan tetapi, Arie berharap setiap penyelenggara tempat hiburan setidaknya meminta kepada semua pengunjung untuk mendoakan arwah Gus Dur.

Secara terpisah, sejumlah tempat hiburan, seperti Taman Mini Indonesia Indah, Hotel Mulia Senayan, dan Hotel Indonesia Kempinski, hingga semalam masih membahas langkah untuk menyambut datangnya tahun 2010, terkait meninggalnya Gus Dur.

0 komentar:

Posting Komentar